Senin, 29 Desember 2008

Nomor Urut Diganti Dengan Suara Terbanyak...ini baru sip!!!!

Penghapusan nomor urut dalam penetapan anggota legislatif berimplikasi luas kepada parpol dan caleg. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ini dipandang merugikan parpol. Namun menjadi kemenangan bagi caleg yang merakyat. Proses perekrutan pengurus yang selama ini masih menggunakan sistem primordial--keluarga-- akan makin ditinggalkan. Ini adalah pukulan telak bagi pengurus partai yang 'kering' massa di akar rumput.

SELAMA ini masih ada kesan terutama di kalangan caleg parpol besar, lebih banyak ditentukan oleh praktik kotor oleh para pengurus untuk 'menjual' nomor urut kecil kepada para caleg atau mereka yang ngebet menjadi caleg. Mereka melakukan segala upaya agar bisa lolos menjadi caleg termasuk mengeluarkan uang. Cara potong kompas seperti tak hanya menghilangkan peluang pengurus partai yang memiliki dukungan mayoritas di bawah, caleg seperti itu akan menghalalkan segala cara untuk mengembalikan modal setelah lolos menjadi anggota legislatif.

Keputusan MK ini bisa jadi semata-mata demi keadilan. Suasana persaingan untuk menjadi wakil rakyat semakin sehat dan demokratis. Rakyat memiliki peluang bebas menentukan pilihan sesuai hati nuraninya. Tegasnya penghapusan nomor urut memberikan peluang yang sama bagi setiap caleg untuk berkompetisi menjadi anggota legislatif. Tanpa melihat lagi berapa pun nomor urut di daftar caleg.

Berhasil atau tidaknya sistem ini terpulang kepada masyarakat apakah mereka mendukung para caleg tersebut atau tidak. Pengamat sosial politik dari Nusa Dua Ir. Wayan Jangkep Astawa, M.Ap. menyatakan penghapusan nomor urut akan berdampak langsung terhadap para caleg yang tak merakyat. Seorang caleg yang tak mengakar dan memiliki basis massa riil di masyarakat, mesti siap-siap menanggung malu akibat ulahnya yang mengklaim dirinya memiliki massa banyak di mana-mana.

Penghapusan nomor urut mengubah pola perekrutan pengurus partai. Sebab, seorang pengurus partai ke depan tak hanya dituntut profesional tetapi juga memiliki mayoritas dukungan di grass root. Baguslah ini biar gak terpilih Caleg2 yang bermasalah....tapi dapat nomor urut atas...Kok enak ya...?! makanya kita2 pemilih nanti mesti jeli..biar tidak kecolongan memilih caleg yang termasuk kategori politisi busuk...ntar menular kebusukan nya di lembaga terhormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oke oke oke