Rabu, 16 Juli 2008

NGABEN DI JERO KELODAN BELAYU

ARIGAWA (2008... TAHUN PENUH YADNYA)

Aku telah melaksanakan upacara Ngaben di Belayu desa adatku pada tanggal 10 Juli 2008 di tengah himpitan barang-barang yang telah menjulang akibat kenaikan BBM. Dengan segala upaya, dengan support saudara-saudara, banjar Tengah, Pebrayan Pekandelan, Pebrayan/ Wargi Gunung Siku, Pebrayan Adeng acara ini tergolong sukses. Selama pertengahan Juni hingga hari H dan mungkin sampai tgl 2 Agustus mungkin aku tidak dapat melaksanakan kegiatan sehari-harinya yang biasa aku lakukan di Kota (Denpasar).
Aku berusaha berupaya menyeimbangkan pikiran dan langkah yang diambil dengan perencanaan matang dari notebook (NB) alias laptop yang menemani. Seluruh rencana dan tindakan yang akan diambil berawal dari NB ini... Hanya saja dari peristiwa upacara itu aku dapat mengambil hikmah yang aku dapat dari kebersamaan itu.
Pertama...Segala dari semua yang aku lakukan dapat terlaksana karena adanya restu dari Tuhan Yang Maha Esa/Ida San Hyang Widi atas karuniaNya. Peristiwa alam seperti hujan...aku terselamatkan oleh peristiwa alam/cuaca yang akhir-akhir ini tidak dapat ditebak atau sering berubah-ubah. Sampai aku paranoid akan hujan... segenggam dupa ku pegang...aku nerang di merajan rumah...(hehehe jadi tukang terang dadakan!!)
Kedua...disini aku belajar dari kesetiaan, pamrih, kebersamaan....dapat aku lihat betapa pekerjaan ini begitu ringan jika kebersamaan ini dapat dilaksanakan....
Dalam blog ini aku mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada TYME, Saudaraku, Keluarga Besar Jero Kelodan (Semeton & Griya), Pebraya semua yang mengelilingiku.. semua pihak yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu....
Suksme..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oke oke oke